Selasa, 11 Oktober 2016

MALAIKAT KU

5 bulan sudah usianya, lelaki kecilku sangat cepat tumbuh besar. Dia menyerap banyak hal baru disekitarnya. Sudah sangat pandai berceloteh ria, tertawa lepas, sudah sangat pintar merajuk, suka sekali jika diangkat badannya tinggi- tinggi menyerupai pesawat langsung memamerkan dua gigi bawahnya yg baru tumbuh. Yup, giginya memang sudah tumbuh di awal 4 bulan usianya....tergolong cepat dari anak-anak seusianya.

Duniaku seolah penuh dengan derap cepatnya waktu yang berlalu sekarang. Malaikat kecilku sangat menyita waktu . Dia yang selalu merengek manja sepanjang waktu. Dia yang selalu tertawa lepas sepanjang hari. Duniaku seolah penuh tangis dan tawa dia sang malaikat kecilku. Dia yang mengajarkanku arti kata rindu. Dia yang menbuatku tidak betah lagi membaca buku. Dia yang selalu dan selalu menbuat rusuh dan tanpa bersalah tersenyum syahdu. Duhai, ingin marah tetapi tidak jadi melihat senyum nakalnya.

Kamis, 16 Juni 2016

LELAKI KECILKU


Dia yang selalu mengganggu

Tidur nyenyakku

Lena hayalku

Mimpi indahku

Hari hariku






Dia yang selalu meminta
 Perhatian
 Pelukan
 Ciuman
 Dekapan

 Dia yang selalu tersenyum
 Tanpa dosa

Dialah hidupku



Selasa, 03 Juni 2014

KANGEN SI JINAK-JINAK MERPATI




Ketika cinta tertambat hatipun menjadi terpikat 

Padanya..........

Padanya ......
Yang memberikan arti kata rindu
Yang selalu tersenyum setiap mata ini melirik
Yang mengenalkan indahnya kebersamaan
Yang mengajarkan berani berkata benar
Yang sigap dalam segala keadaan
Yang selau bersemangat mengejar mimpi
Yang tak pernah terjebak fantasi dan ilusi

Padanya........
Yang selalu  ramah dalam pergaulan
Yang selalu ringan tangan membagi 
Yang selalu menjadi sensasi
Yang selalu percaya diri dalam bermacam situasi

Ah......Rindu apakah ini?
Disudut ini aku merekam segala kebaikannya

Ah......Rindu apakah ini?
Yang selalu mencari berita tentangnya
Yang selalu kangen senyumnya
Yang selalu ingat nasihatnya 

Rindu yang sangat dalam
Rindu yang tidak mungkin akan hilang 
Rindu yang tak terperi
Rindu yang akan terbawa mati
Karena dia adalah 
Bidadari
Jiwa dan hatiku

Aku merindunya 
Di sini dan
Selamanya



**********

        Dara jelita berkacamata bingkai emas. Duduk disudut RKU 3 sedang memegang sebuah hp dijarinya. Pakaiannya selalu rapi dan wangi. Jilbab panjang polosnya berkibar di tiup angin sore itu. Berkibar-kibar seperti bendera di atas tiangnya. Dia sedang menunggu mata kuliah selanjutnya.

        Aku mengenalnya 10 tahun yang lalu. Di pagi Sabtu sedang mengikuti ospek di Jurusan kami. Keberaniannya menentang senior di hari pertama masuk kuliah membuat ku tertarik memperhatikannya.
Aku tersenyum waktu itu, luar biasa dia begitu bisikku. Ketika teman yang lain yang hanya membatu ditempatnya masing-masing. Dia adalah fenomena baru. Aku langsung bisa menebak karakternya tegas, tidak takut terhadap apapun jika dia merasa benar.

       Seiring berjalannya waktu, sangkaanku ternyata benar adanya. Dia seorang yang pintar, cantik, ramah, baik dan salehah. Semua komplit menjadi satu paket yang sangat manis. Darinya aku mengenal Tarbiyah, kebersamaan dalam manisnya iman, keberanian yang berlandaskan kebenaran, dan cinta yang tak boleh berbagi selain padaNYA. Duniaku berubah setelahnya, tidak lagi kampus, buku dan tidur. Lebih dari itu semua yang ternyata membuka mataku yang selama ini buta. 

       Aku kagum pada sosoknya, lembut dan santun serta selalu menjaga dalam pergaulannya. Tidak kaku dan juga tidak gegabah. Senyumnya selalu terhias di sudut bibirnya. Sapaanya selalu datang lebih awal jika bertemu dengan temannya. Kebaikan selalu mengiringinya, dulu, sekarang hingga nanti. Doa ku selalu untuknya.  "Jinak-jinak merpati" itu labelku untuknya, Mudah ditemui tapi tidak mudah untuk didekati terutama kaum adam. Selalu ada jurus menghalau mereka dengan santun. 

      Tidak tau sejak kapan dia sudah masuk kedalam sudut hatiku, menempati ruang tersembunyi disana dan mengirimkan sinyal ke otakku untuk menjadikannya sahabatku. Orang yang selalu kuingat dimana pun dan kapanpun. Aku tidak menolak, teringat sebuah firman : " Nikmat Tuhanmu yang manakah lagi yang kamu dustakan.". Subhanallah, Sahabat dengan kebaikan seperti itu dimana lagi akan kudapatkan. 
Malam-malamku pun selalu menyingsingkan waktu untuk mengingatnya. Sendiri tanpa yang lain, karena dia adalah istimewa seperti namanya "IRA YUNISARI". ^_^
     
       Jarak dan waktu telah memisahkan kami, ah......lama tidak bertemu dengannya lagi. Apa kabarnya sekarang? Hanya sms dan fb jalur komunikasi kami. 

Ira dan saya
        Rindu itu begitu besar tadi malam pada semua sahabat-sahabatku seperjuangan dulu hingga terangkai dalam kata cinta pada mereka. Tanya nya: Aku tak dirindui? Jawabku : Dirimu istimewa cinta. Rindukupun istimewa, walau kau tak tau seperti apa, tapi itu nyata. Umpamanya rindu itu titik hujan, tetesannya selalu terukir namamu dulu hingga nanti.  Mengirimkan dinginnya suasana di tengah kelamnya dosa. Kau seperti matahari yang selalu bersinar terang, cinta. Tetaplah bersinar dimanapun jejak mu tertambat terutama untukku selalu dan selamanya. :D

*******
  

Senin, 02 Juni 2014

Siapa Dia???




Ghina!, Ini Ghina kan? 

Ya........(Bengong)

Tinggal Di Lampineng?

Betul.......Siapa ya? ( Gak Mengenal)

Coba Tebak ? (Tersenyum)

(Lama Terdiam mencoba mengingat) Maaf.......Siapa ya??? Gak kenal!

Teman Fb (jawabnya sambil berjalan pergi tanpa menberi tau nama)


*************

              Ada seorang pria memanggilku tadi siang di lantai dua Biro Unsyiah ketika aku dan temanku selesai mengikuti tes TOEFL. Aku mencoba mengingatnya dengan sangat keras. Hingga saat ini belum terlintas sedikitpun siapa dia. Aku penasaran saja kenapa aku bisa melupakan orang yang mengenalku? Dimana aku mengenalnya? kenapa dia tidak menberitahukan namanya. 

ah .....pusing.....>_<....!

************

Jika gak mau sakit kepala berlanjut segeralah minum obat :D
sambung gak nyambung yang penting bersambung

## Gakpenting ##



Jumat, 30 Mei 2014

DIA PERGI

          Siluet itu kembali menghampiri ketika ku melalui jalan itu kembali. Menelusuri sekian waktu yang sudah berlari. Tak kuingat kapan kisah itu dimulai. Tersesat di dunia tanpa batas. Ketika sapaan menjadi penantian, ketika suara menjadi kerinduan, ketika wajah menjadi mimpi yang menyenangkan. Memberikan suasana yang baru didalam rutinitas yang membelenggu. kecerian yang tercipta laksana kumbang yang menemukan madu dalam pengembaraan panjangnya. Terbang mengelilingi bunga, menghirup wangi yang memabukkan. Tak ingin kembali pulang walau malam sudah menjelang.         

          Sekian masalah terpecahkan dengan indah. Ada senyum disudut bibir yang selalu manyum di sepanjang waktu ketika fakta ku berbicara dengan jelas. Ada merdu tawanya mengeluarkan lelucon khas anak seberang pulau. Hangat dan waktu seolah statis, hampa saat itu. Walau, Jarum jam tak pernah berhenti berputar dengan patuhnya. Dengan Enggan hari itu harus diakhiri.         

        Dua belas purnama, dia disini dengan langkah tegapnya. Selalu yang terdepan dengan segala pikirannya. Ketika lelah menyapa celotehannya membuat  tertawa. Halus tuturnya menberikan arti bagi prilaku kasarku yang mengikuti. Takzimnya kepada orang tua sungguh luar biasa. Menjadikannya impian kaum hawa. Dia mengisi segala sudut yang kosong disini. Memberikan hal yang berbeda dengan cara yang indah. Rindu jika tak berikatan seharipun. seperti apakah itu dijelaskan, wahai!           

         Hari lainnya berjalan begitu cepat. Ketika percik yang tak sanggup ditahan terungkap keluar. Bening matanya tak bisa berbohong membuat aku terjebak didalamnya. Kata yang menbuatku tak bisa berpikir jernih kemudian. Malam tak lagi dingin  dan siang tak lagi benderang bagiku. Air jatuh kebumi ketika balasan yang tak mungkin terpenuhi.         

        Aduhai, Setiaku pada tanah ini menjerat kuat. Tak mungkin jejak ini berpindah walau badai sekalipun. Janjiku sampai mati disini tak mungkin kuingkari. Pusara mereka harus kujaga dengan bakti. Hancur adalah pilihan terakhir yang kulalui.         

         Gelap jalan beberapa purnama sesudahnya. Berlalunya siang dan malam terasa panjang. lorong panjang seolah tak berkesudahan. Lama tak melihat matahari dengan hangat, hingga titik itu terang dengan akhir yang dibuat indah. Cinta dengan makna yang lain, Perhatian yang lain, janji abadi. Gerimis tak lagi turun sore itu seiring langkah kaki di dua arah yang berbeda. Mencari kebahagian yang tak terdapat disini.   
      
         Selayang kabar dia menemukan tulang rusuknya yang hilang di negeri tempatnya berjuang. Sebelumnya, Masih dengan suara hangatnya memohon pinta. Dua tangan terangkat tinggi, gelengan kepala menggeleng kencang. Senyumnya paham dengan mata menbayang luka lama yang coba disembunyikan.           

         Disini, Matahariku sudah bersinar terang. Siap terbit menerangi dunia, menberikan warna yang cemerlang           
         
       Disana,  Ada yang menunggumu, Bulanmu yang sebentar lagi akan menjadi purnama.            

       Jalan sudah berbeda menuju bahagia.

          

                      

           

Minggu, 13 April 2014

SAHABAT DI DESAKU


udah lama tidak menulis lagi di blog ini, target menulis setiap hari satu postingan hanya lah target saja. Waktu yang tidak mendukung melakukan semua ini. Kesibukan yang di ada-adakan :D. Hari ini aku ingin menuliskan tentang sesuatu, apapun itu. 

Ingat di ingat, aku sering sekali menulis tentang karakter orang-orang terdekat yang ada disekitarku. selain hal itu mudah di ingat, itu juga hal-hal yang sangat melekat dengan keseharianku.

kali ini aku ingin berbagi cerita tentang sahabat-sahabat masa kecilku yang sampai sekarang menjadi inspirasi dan memberikan pengaruh yang positif bagiku dan lingkungan pergaulanku.

PENASARAN, INILAH MEREKA :D

"Atun, May, Nas, Mastura and Kak Wardah"



Sabtu, 15 Maret 2014

MENUNGGU






dunia seolah statis sekarang
melihat kebelakang seolah cermin kaca yang bercerita
melihat kedepan bagai menebak angka tak berkesudahan
melihat kesamping seolah aral tanpa batas
melihat ke atas ada langit yang tak bertiang
melihat kebawah ada kedalaman yang tak tersembunyi

apakah hidup???
banyak yang bertanya??

aku tak tau bagai mana menjawabnya
tapi....
kupikir hidup adalah pilihan
hidup adalah kenyataan yang ada
hidup adalah harapan
hidup adalah penantian
hidup adalah keinginan

dan banyak jawaban yang lainnya...

bagaimana dengan tunggu???

menunggu.....
aku tak tau apa yang kutunggu
kata itu selalu menggangguku belakangan ini

banyak hal yang kutunggu
banyak hal yang mau kucapai
banyak hal yang ingin ku cari tapi.....

ah.....kata tetapi sellau ada
merontokkan segalanyaa

tapi aku akan menunggu....
menunggu satu hal yang pasti

walau tak kutau apa
walau tak kutau bagaimana

yang pasti aku sekarang menunggu??
 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com