suara tembakan salvo mengiringi langkah tegap prajurit muda
mengantar sang pahlawan ke pusara
seribu bunga ditaburkan
menyelimuti tanah basah penutup keranda
tempat sang pahlawan tidur membeku
mengiringi doa bekal sang pahlawan
kematiannya adalah duka bagi bangsa
sang pahlawan telah kembali
tinggalkan duka pada keluarga
tinggalkan bangga segala jasa
UNTUKKU
tak perlu semua itu
tak perlu tembakan salvo
tak perlu langkah tegap sang prajurit muda
tak perlu taburan bunga
tak perlu tetesan air mata
karena aku bukanlah PAHLAWAN
aku hanyalah MUSAFIR YANG MELINTAS
tapi bolehkah aku memohon?
mandikan jasadku
kafankan tubuhku
sholatkan mayatku
kuburkan diriku dengan tubuh menghadap kiblat
bimbinglang anak-anakkuagar fasih melafazkan ampunan buatku
agar gelap makamku terbersit cahaya
jika ada satu ilmuku yang bermanfaat
ajarkan pada anak-anakku
dan anak-anakku ajarkan pada anak-anaknya
agar udara pengap tak menyesakkannku
dan hangatnya dapat menghalau dinginnya makam
biarkan makamku tak bernisan
tak perlu tanda untuk kuburku
jika perlu
aku tak enggan untuk berbagi
denganmu istriku
denganmu anakku
denganmu saudaraku
Banda Aceh, Imka (16 juni 2013),
0 komentar:
Posting Komentar