padang setaji kembali mewangi
mengibarkan wanginya ke seluruh penjuru
banyak makna yang tersirap
banyak tanya tak terjawab
banyak janji terucap
di kepingan jurang yang semakin kelam
harap dan pinta satu kejap
di pelupuk mata
menatap sayap malam yang kian dekat
tapi fajar semakin jauh
meninggalkan malam yang menjelang pagi
padang ilalang terhampar
diri bagai terkapar
semut merah yang meranggar
meminta sujud ke pitaran hampar
terlewati lagi ilalang belukar
tak tau jalan
tak tau arah
bertanya pada ingatan
tak jua satu jawaban
harap itu kian gentar
membuka satgas seumpama lahan
luas tak bertepi hutan
tak tau tujuan berjalann
pagi kian mendekat
malam tak jua lepasss
antara pagi dan malam??
dimanakah jawab terbentang??
berburu waktu segulung tikar
mengejar sabda yang semakin keras
tak tau arah
tak tau mara
semua jelas terpapar
tak bisa menggelak
tak bisa berujar
hanya satu terukir lancar
harap itu kian terbakar.......
harus ku cari penyiram tikar
harap yang kian membesar
pinta yang tersembunyi kelam
tak sanggup diri mengelak
badai kian datang mengguncang
berlindung di dermaga
tak jelas siapa mercusuar
biar hari yang menentukan
diri kan terus terkapar
dengan atau tanpa selayang setaji mekar
jiwa membus benua
tapi raga masih di tempat yang sama
diri kan tau siapa yang terperangkap
misteri belum tersingkap
masih berharap
terus.....dan terus.....
lagii........dan lagi.......
pada setaji mewarnai malam yang gemuruh semalam
tak bisa bersembunyi
harus kuhadapi
0 komentar:
Posting Komentar